SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... .... SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... .... SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... ....

Kamis, 27 Agustus 2020

Umroh Pertama Kalinya (Muslimah)


Alhamdulillah setahun yang lalu berkesempatan untuk mengantar dan menemani ibu (almarhum) untuk melaksanakan umroh. Umroh yang pertama dan terakhir untuk beliau. Berikut adalah cerita tentang pengalaman itu dari awal daftar hingga pulang ke tanah air.


Niat umroh tentu sudah ada sejak lama, tetapi seperti cerita klasik lainnya, belum bisa mendaftar dan berangkat umroh karena belum adanya biaya. Menabung, pasti yg akan terpikirkan sebagai jalan keluar, tapi aku pribadi tipe orang yang susah menabung. Tetap dalam hati ada tekad kuat untuk dapat menyisihkan sedikit rezeki yg diperoleh untuk dapat daftar umroh atau haji dan tetap meminta bantuan kelancaran rezeki dari Allah, agar dimudahkan, dilancarkan, dihalalkan, dan diridhai-Nya.


Pertengahan Oktober 2018 , waktu itu adik keduaku pulang dari dinas kerjanya, seperti biasa dia menghabiskan 2 minggu liburnya dirumah. Disela-sela obrolan kami, dia menawarkan kalau berangkat umroh, ibu akan berangkat dengan siapa? Dia jawab sendiri kalau lebih percaya kalau berangkat dengan aku. Dia masih berharap ada orang ketiga yang bisa berangkat bersama kami, tapi dia belum yakin akankah bisa membiayai yang ketiga. Akhirnya dia putuskan sendiri kalau ibu nanti akan berangkat dengan aku tapi.....ibu jangan diberitahu dulu. Takutnya kalau sudah terlanjur diberitahu nanti terlalu berharap padahal belum tentu bisa berangkat dalam waktu dekat. Akhirnya ini hanya menjadi pembicaraan kami sambil penuh harap bisa bener-bener daftar umroh.


Jelang akhir Oktober 2018, ada sedikit kepastian dan harapan bahwa kami (aku dan Ibu) akan berangkat umroh. dalam masa-masa itu setiap mengunjungi orang yang hendak berangkat dan yang baru kembali dari umroh selalu minta doa mereka agar bisa menyusul dan juga bertanya tentang syarat-syarat daftar, prosedur tata cara pendaftaran, dan juga apa yang harus dibawa dalam perjalanan umroh. Pada kurun waktu itu juga telah mantap menentukan biso umroh yang akan diikuti, biro umroh yang dipakai kantor, dan sekalian kalau bisa berangkat bareng rekan kantor. Karena itu aku sudah berkomunikasi dengan rekan kerja yang mewakili biro umroh untuk menanyakan syarat-syarat untuk mendaftar umroh. Beliau malah menyarankan untuk daftar sekalian, tapi waktu itu masih aku tolak dengan halus karena memang belum pasti tentang dana yang akan diberikan oleh adikku untuk berangkat umroh.


Syarat-syarat untuk mendaftar umroh adalah : 

1. fotocopy KTP, fotocopy KK (kartu keluarga) 

2. fotocopy ijazah dari SD sampai SMA 

3. fotocopy akte kelahiran atau surat kenal lahir

4.  fotocopy buku nikah untuk yang sudah menikah

5. foto ukuran 3x4 dan 4x6. 

Untuk foto, langsung saja datang ke studio foto, bilang akan membuat foto untuk keperluan umroh, mereka sudah paham tentang background foto, ukuran foto, tampak muka kita seberapa banyak, dan jumlah yang harus kita cetak. jangan khawatir tentang baju atau kerudung yang harus kita pakai, warna maupun ukuran terserah kita saja. 

Semua syarat-syarat tersebut dikumpulkan ke biro umroh. Jika ada ketidak sesuaian data atau nama, kita akan diminta untuk membuat surat pernyataan yang sudah ada formatnya dari biro umroh. Pada kasus kami ada ketidak sesuaian nama ayah  dari ibu, yang tertulis di KK berbeda dari yang ada di surat-surat lain. Untuk itu dari biro sudah mengirimkan format surat yang harus diisi dan dimintakan tandatangan dan cap dari kelurahan dan kecamatan.


Awal November aku mendapat kepastian bahwa adikku menyediakan uang sebesar 40 juta  rupiah untuk biaya umroh aku dan ibu, yang berarti dia bilang aku harus menambah sendiri kekurangannya. Total biaya umroh kami, plus paspor dan suntik meningitis, adalah Rp.50.100.000,-. Itu belum termasuk uang saku, biaya persiapan untuk umroh, juga biaya wira-wiri untuk manasik. alhamdulillah pada awal bulan ini aku sudah bisa menyetorkan biaya pendaftaran umroh dan berkas-berkas persyaratannya dan diberitahu insyaallah akan diberangkatkan bareng rekan sekantor yang berangkat awal Januari 2019.


Setelah pendaftaran inilah the journey just begun..........

Waktu itu berbarengan dengan persiapan untuk reuni perak SMA, jadi masih asyik memikirkan rencana reuni yang diselenggarakan 18-19 November. Merasa bulan Januari masih lama jadi masih santai, cari baju sambil jalan, nyari info yang mau dibawa masih setengah-setengah. hhhhhh.....mmmmm......santai banget...banget.


18 November 2018, saat lagi asyik reuni kecil-kecilan dengan teman sekelas sebelum esok reuni akbar satu angkatan, tiba-tiba masuk pesan wa dari biro umroh bahwa rombongan jamaah umroh dimana aku dan ibuku terdaftar didalamnya akan diberangkatkan menuju tanah suci tanggal 19 Desember 2018. Wah.....jelas kaget banget....secara belum punya persiapan mateng nih...setengah mateng aja belum....

Akhirnya mulai esok hari sudah harus serius persiapannya...(jadi kemaren-kemaren kayak ga serius ya....hehhehehe)

Akhirnya mulailah menyiapkan keperluan yang harus dibawa seperti baju, kerudung, toiletries, dan lainnya. Mulai menghubungi penjahit baju untuk menjahitkanbaju seragam dari biro, alhamdulillah bisa. Kebetulan pas menghubungi penjahit langganan beliau sedang umroh, tapi pas diberitahu kalau mau menjahit baju untuk umroh di bersedia. Dari beliau juga mendapat nasehat untuk mulai rutin jalan pagi yang agak jauh, minimal 1 km/hari, agar badan dan kaki tidak kaget karena jalan di tanah suci seminggu sebelum berangkat. Juga mulai beli sedikit souvenir untuk kenang-kenangan untuk teman.

2 minggu sebelum hari keberangkatan, aku ajak ibuku untuk mulai latihan jalan kaki. Aku bilang latihan jalan karena aku teramat sangat jarang olahraga apalagi jalan kaki sementara ibuku rajin senam tapi juga jarang jalan kaki. Pada hari pertama jalan kaki setelah subuh, baru sampai ditengah komplek perumahan turun hujan deras. Kami berteduh di emperan warung yang belum buka karena belum jam 5. kami berteduh hampir 1/2 jam, dan setelah reda ibu memutuskan untuk pulang saja dan ternyata hujan lanjut lagi sampai pukul 7. Setelah itu setiap habis sholat subuh kami jalan-jalan pagi kurang lebih sejauh 1 km selama 1 jam karena kita jalannya santai saja. Kami juga sempat berolahraga bareng teman-teman yang lain di asrama haji Donohudan.

Selama jalan-jalan santai pagi itu kami juga sambil menyapa teman-teman ibu di komplek. Pamitan dengan teman-teman dilakukan ibu menjelang keberangkatan sambil kami jalan-jalan pagi. Jadi pamitan dilakukan kalau pas ketemu tau pas melewati rumah mereka. 

Setelah pemberitahuan kepastian jadwal keberangkatan, beberapa hari kemudian kami dihubungi pihak biro umroh untuk datang ke kantor imigrasi di Solo Baru untuk membuat paspor. Pada proses pembuatan paspor di imigrasi ini ibuku terlihat bahagia sekali. Semua proses kami lalui dengan lancar, tidak ribet dan petugas ramah. Untuk urusan selanjutnya setelah rekam data di imigrasi kami serahkan ke biro.

3 hari setelah pembuatan paspor, kami dihubungi lagi oleh biro umroh untuk melakukan suntik vaksin meningitis di rumah sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Alhamdulillah prosesnya lancar dan cepat.

Satu minggu atau sepuluh hari sebelum keberangkatan mulai dilakukan pelatihan manasik yang dilakukan di kantor biro umroh dan haji Zam-Zam Tour & Travel. Pelatihan dilakukan di siang hari setelah dzuhur hingga sekitar pukul 3 atau 4 sebanyak 5 kali. Pada hari kedua manasik kami mendapatkan koper beserta perlengkapan umroh lainnya dari biro.

Perlengkapan umroh yang kami dapatkan adalah koper besar, tas jinjing/traveling, tas slempang, tas tenteng (untuk menaruh sandal waktu di masjid), kaos, payung, syal panjang identitas jamaah, mukena putih untuk putri atau baju ihram untuk putra.

Pada hari terakhir manasik kami diberitahukan tentang jadwal keberangkatan/penerbangan kami. Pada hari terakhir manasik ini pula adalah jadwal kami mengumpulkan koper yang hendak dibawa ke Arab Saudi. Dan pada hari terakhir ini pula kami baru tahu bahwa penerbangan kami dijadwalkan sore hari. Kami dijadwalkan terbang Rabu tanggal 19 Desember 2018 pukul 15.20 dari bandara internasional Adi Soemarmo. Dan kepulangan kami dijadwalkan Kamis 27 Desember 2019 dari Jeddah.

Alhamdulillah tercapai cita-cita untuk memberangkatkan umroh dengan Garuda. Alhamdulillah keberangkatan kami lancar walau ada delay karena memang penerbangan kami adalah extraflight dari Garuda. Kami yang dijadwalkan berangkat pukul 15.20 dijadwalkan ulang terbang pukul 17.00 dan kemali dijadwalkan terbang pukul 20.00. Akhirnya kami terbang pukul 20.00 dengan transit di Banda Aceh untuk mengisi bahan bakar dam landing di Jeddah pukul 03.00 waktu Saudi. 

Kami pulang kembali ke Indonesia pada hari kamis 27 Desember 2018 dan terbang pukul 01.00 waktu Saudi. Kita dijadwalkan untuk transit di Soekarno-Hatta Jakarta untuk ganti pesawat yang menuju Solo. Karena padatnya lalulintas udara, sebelum landing kami harus muter dulu sampai diperbolehkan landing, dan akhirnya kami baru bisa masuk pesawat untuk pulang ke Solo pukul 17.00 dan masih antri terbang dan akhirnya landing di Solo pukul 19.00. Aku baru bisa pulang pukul 21.00 an karena sekalian nunggu koper agar langsung dibawa pulang.

Wi...iki sik...ini dulu....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar