SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... .... SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... .... SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... ....

Selasa, 28 Oktober 2014

BONGKO

Bongko adalah nama makanan tradisional Solo yang terbuat dari kacang tholo. Bongko biasa disajikan sebagai pelengkap dari Sego Bancakan. Bongko mempunyai rasa manis agak gurih. bagi yang penasaran dengan resepnya, silakan diintip resepku ini .

Bahan :
Kacang tholo    250 gr
Kelapa muda    1/2 butir
Daun pisang untuk membungkus

Bumbu :
Bawang putih      5 siung
Kencur               5 rimpang
Daun jeruk         7 lembar
Garam                1 sdt
Gula merah         200 gr

Cara Membuat :
1. Rendam kacang tholo semalaman, cuci bersih, tumbuk kasar
2. Parut kelapa muda
3. Uleg halus semua bumbu
4. Campur rata semua bahan (kacang, kelapa dan bumbu)
5. Siapkan daun pisang, taruh diatasnya adonan bongko sebanyak 1,5 sampai 2 sendok makan. bungkus/semat dengan lidi. Lakukan pada semua adonan.
6.Masukkan bungkusan bongko kedalam dandang, kukus hingga daun berubah warna kurang lebih selama 30 menit
7. Angkat dan sajikan.

Bongko bisa disajikan hangat-hangat maupun dingin. Bisa juga dijadikan camilan.


Senin, 20 Januari 2014

Khitanan Musyaffa'


Tanggal 1 Januari 2014, menjelang magrib, akhirnya Muhammad Musyaffa' Alkautsar mendapatkan apa yang diinginkannya yaitu di khitan. Umurnya saat itu 3 tahun lebih 1 bulan (kelahiran 29 Nopember 2010).
Sebenarnya cita-cita untuk mengkhitan Musa (panggilan Musyaffa) sudah ada sejak lama, bahkan pada usia 2,5 tahun hampir terealisasi tetapi tidak jadi karena bapaknya tidak tega...hehehehehe. Dulu kakaknya , Fatih Aushof Firdaus (Fatih), ssudah dikhitan pada usia 22 bulan, Fatih harus dikhitan karena permintaan dokter dan juga sekalian operasi hernia. Jadi operasi berbonus khitan.
berdasarkan pengalaman dengan Fatih, Ibunya menghendaki anak2 dikhitan sebelum 2 tahun atau saat masih menyusu ASI. hal tersebut dimaksudkan agar kalo anak rewel karena kesakitan misalnya tinggal disusui aja...hehehehe. Tapi pada Fatih tidak ada yang perlu dikhawatirkan. sesuai dengan hasil browsing internet sebelum operasi, semua terbukti benar. Setelah operasi plus khitan Fatih ga mau diem, tetep aja merangkak n jalan2 di rumah sakit. sebenarnya setelah sadar sudah boleh pulang, tidak perlu menginap, tapi ibunya tidak tega dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Luka khitannya bahkan sembuh/kering lebih dulu (3 hari) daripada luka operasi (1 minggu).
Berdasarkan pengalaman dengan Fatih itulah makanya adiknya mau di khitankan juga walau harus lewat pembiusan total. Tapi tidak jadi terus karena bapaknya nyari-nyari referensi terus..... akhirnya pada tahun baru itulah atas kehendak anaknya sendiri "terpaksa" orang tuanya mengantar Musa untuk di khitan.
Menurut kedua orang tuannya, sebenarnya sudah berhari-hari Musa merengek-rengek minta di khitan. Alasan Musa dia sudah besar dan sudah mau sekolah, kan Mas Fatih sebelum sekolah juga sudah di khitan. pada akhirnya pada tahun baru 2014 dari pagi sudah merengek-rengek plus memaksa ke orang tuanya untuk diantar ke dokter khitan. Oleh kedua orang tua sudah dialihkan perhatiannya dengan diajak ke kondangan dan belanja ke toko bahkan diantar melihat-lihat tempat dokter tempat khitan tapi begitu pulang dan sampai rumah anaknya tidak merengek-rengek tapi mencubiti kedua orang tuanya untuk kembali ke tempat dokter untuk di khitan.
Akhirnya.....tahun baru menjelang magrib adik Musa dikhitan juga...ga pake bius total, katanya cuma pake bius lokal n digunting biasa ajah...kayak anak2 yang sudah besar lainnya....hebatkan...... Pulangnya tidak mau diajak naik angkutan umum atau taksi, tetep maunya pake motor Honda Ferza Pakdhe yang lagi dipinjam duduk didepan (diatas tangki bahan bakar), nyampai rumah masih bisa senyum-senyum, tapi malamnya katanya teriak2 kesakitan...hehehehehehe. 
Habis magrib, Mbah Palur n Budhe Pakdhe dan Mas Fatih yang lagi nginep di Palur baru dikabari. Rasanya pengen segera nengok dik Musa. Akhirnya keesokan paginya berangkat ke Kalioso untuk mengantar Fatih dan Embah untuk ketemu Musa sebelum berangkat ke kantor. Musa dah bisa jalan-jalan dan kalo ditanya "sakit ga dik?" jawabannya "dikit"....jagoan deh....apalagi mbahnya cerita kalo setelah itu malah main sepeda keliling-keliling rumah, bahkan main bola....HAHAHAHAHA
That's Musa story........anak hebat.....Mudah-mudahan selalu jadi anak sholeh.....amin......