SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... .... SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... .... SELAMAT DATANG ..... ...... ..... .....SUGENG RAWUH..... .... .... ....

Selasa, 12 Desember 2023

PISANG SANGGAN

 

 

 

Sanggan berakar dari kata 'sangga' yang berarti menyangga/menanggung atau bertanggungjawab, sebagai pernyataan bahwa pengantin pria sadar harus bertanggungjawab sebagai kepala rumahtangga ditengah pergaulan masyarakat luas. 

Sanggang terdiri atas: pisang ayu setangkep, sedhah ayu, sekar telon, telur ayam, sadak, lawe wenang (benang tenun) satukel, beras kuning.

Pisang ayu terdiri dari 2 sisir (setangkep dalam bahasa jawa)pisang raja, dipilih yang sudah hampir masak serta jumlah pisangnya genap (asli, bukan dibuat genap). pemilihan pisang raja mengandung harapan agar pengantin dikemudian hari luhur derajatnya, selamat, beruntung. juga mengandung nasehat/pesan agar pengantin tidak memiliki watak jumawa/arogan (kemratu-ratu), adigang adigung adiguna ( mengandalkan kekuatan/kekuasaan, pangkat/jabatan,kepandaian/kekayaan)

Sedhah ayu adalah 2 helai daun sirih yang berada dalam 1 buku yang sama. hal tersebut melambangkan kesamaan niat pengantin yang akan membangun rumahtangga, juga mengandung makna dan doa harapan agar pengantin menjalani kehidupan selanjutnya dalam keadaan rukun sebagaimana 2 sisi selembar daun sirih, berbeda wujud tapi bila digigit sama rasanya.

Sekar telon merupakan kumpulan 3 macam bunga. ada 3 versi sekar telon dengan maknanya masing-masing. 1) kenanga, mawar, melati sebagai lambang indahnya kehidupan. 2) kanthil, mawar, melati sebagai lambang harum semerbak selalu terkenang menjadi buah bibir. 3) kanthil, kenanga, melati sebagai lambang semerbak selalu terkenang menjadi buah bibir.

Sanggan seyogyanya diserahkan oleh salah seorang sesepuh (yang sudah menikah, terutama yang sudah berputra), diterima oleh ibunda pengantin wanita.

(KP. Suwardjoko Proboadinagoro Warpani. 2015. Makna Tata Cara dan Perlengkapan Pengantin Adat Jawa. Yogyakarta: Kepel Press)

 

Untuk yang ingin membuat pisang sanggan, ini aku tunjukkan cara membuatnya, mulai dari persiapan hingga selesai. Disini aku tunjukkan juga cetakan untuk kertas emas yang biasa digunakan untuk menghias pisang sanggan.

Untuk pelengkap pisang sanggan, aku menggunakan hiasan bunga dan daun artfisial alias bunga dan daun palsu alias buatan, tidak memakai bunga segar atau bunga dan daun sesuai pakem tradisional. Alasannya adalah selain karena permintaan yang punya hajat juga kepraktisan dan keindahan.









Kamis, 27 Agustus 2020

Yang perlu disiapkan untuk umroh (Muslimah)


BAJU

Tanya sana..... tanya sini..... browsing sana.... browsing sini.... 

Hasilnya....bingung.....asli.....kenapa...

1# Karena yang satu menyarankan bawa baju sesuai hari kita pergi, yang lain tidak perlu bawa banyak-banyak bisa dicuci kok....pertanyaannya nanti jemur dimana...mereka bilang ada kok tempat jemur...nah lho......

2# aku kan tidak punya baju-baju cewek muslim...rok aja punya tidak genap 5 jari , gamis apalagi.....nol..... eh...ada sih baju-baju terusan buat kondangan...tapi itukan buat kondangan...masa iya mau ibadah pake baju motif warna-warni...

Solusi......beli baju....!!!!!

Tapi masak iya beli 9...kan perginya 9 hari ????  Belom lagi juga beliin buat ibu...

Akhirnya....tetep beli...tapi tidak sembilan donk...beli di pameran dan di pusat grosir...lumayan menghemat pengeluaran...kan ga hanya baju yang harus dibeli.

Untuk aku sendiri beli 3 gamis baru , 2 warna  polos hitam, 1 motif seperti kotak hitam coklat (tapi malah tidak dipakai). Eh...ternyata aku punya gamis hitam 1 hasil paksaan temen disuruh beli katanya siapa tahu berangkat umroh dan itu sudah 2 atau 3 tahun sebelumnya tidak pernah dipakai (hehehehehehe), ada juga sih abaya putih baju lebaran 5-6 tahun yang lalu, trus baju pink fanta paduan suara 4 tahun lalu...wkwkwkwkwkwk..... tuh,,,jadi bawa 6 baju gamis/abaya plus atu terusan tanpa lengan (yang akhirnya tidak dipakai..menuhin koper aja hiks...). Eh jangan salah ya...abaya batik yg biasa buat kodangan aku bawa satu juga yg rencananya buat cadangan jadi bener-bener cadangan tak terpakai...hiks...hiks...

Akhirnya...berapa baju tuh...aku bawa...7 baju.....ya Allah...banyak ya...belum yg lain...iya..yg lain...

Masih ada baju batik seragam plus kerudungnya dari biro umroh. Baju ini kita pakai saat berangkat dan pulang.

Saran aja nih.... : bawa baju jangan banyak-banyak, kayaknya 4 cukup deh...yang abaya atau gamis, karena ga ribet, nyaman, praktis. Di tanah suci, Makkah dan Madinah, tetep bisa nyuci kok...dimana dan bagaimana nanti di tulis di bawah ya...

UNDERWEAR

Termasuk di ranah ini adalah legging dan kaos dalam. Untuk celana dalam dan bra minimal memang harus bawa untuk 4 hari, karena relatif lebih ringkas bisa bawa lebih banyak atau sesuai jumlah hari pergi. Tapi sekali lagi perlu diingat..kita bisa nyuci lho...
untuk lengging tetap perlu ya...apalagi kalau umroh di musim dingin dia kan menghangatkan juga. Lengging akan membuat kita tidak terlalu khawatir akan terlihat anggota badan akan kelihatan kalau tiba-tiba ada angin kencang atau bagi yang suka jalan dengan sedikit mengangkat rok (bahasa jawanya "cincing"). Untuk kaos dalam kalau yang tidak terbiasa pakai tidak pakai juga tidak apa-apa, jadi bisa di skip/dilewati. Untuk aku pribadi lebih suka pakai biar hangat.

BAJU TIDUR
Aku sebutkan secara tersendiri karena tentu tidak mau donk baju yang kita pakai ke masjid sama dengan yang kita pakai tidur. karena tidak akan keluar dari kamar tidak masalah kalau mau pakai baju tidur yang pendek, asal tahan dengan dinginnya AC hotel. Bawa baju tidur 2 saja, kan tidur tidak keringetan ini, bisa dipakai 3 malam masing-masing, atau sekali lagi bisa dicuci kalau bau ya ganti-ganti terus.

KERUDUNG
Aku termasuk agak boros untuk beli kerudung. untuk kerudung ini beli kerudung tidak sebanyak bayangan kamu. Aku beli sekitar 6 kerudung..untuk aku aja....padahal belinya dobel, kan untuk ibu juga. Untuk kerudung beli atau bawa yang nyaman untuk kita. Aku merasa nyaman dengan kerudung besar walau tidak full menutup jari, hanya sampai pergelangan tangan. Salah satu kenyamanan yang aku peroleh adalah aku tidak perlu bawa mukena untuk sholat karena kerudung sudah besar dan pakai baju gamis longgar plus kaos kaki. Otomatis bawaan yang ada di tas ketika ke masjid lebih ringan dan bisa buat bawa botol tupperware untuk ngambil air zamzam.

KAOS KAKI, MANSET, CIPUT 

Barang-barang imut itu penting lho... Untuk kaos kaki alhamdulillah dibeliin adikku yang perempuan, kaos kaki yang ada jempolnya. Aku sendiri beli kaos kaki wudhu dan ini sangat aku rekomendasikan. Kaos kaki wudhu memudahkan saat kita harus wudhu lagi ketika dalam perjalanan maupun pas ke masjid, karena tidak harus dilepas maka lebih mempersingkat waktu ketika harus pakai lagi selesai wudhu. Untuk manset atau handsock aku beli hanya 4 dan ibuku juga beli 4. Kebetulan pas umroh pas musim dingin jadi enak alias hangat tangan kita pakai manset/handsock. Ciput beli lagi karena aku memang tidak punya ciput rajut yang hangat dan praktis jadi sekalian beli untuk ibu. Kalau memang sudah punya tidak perlu beli lagi.

PRINTILAN LAIN

  1. Sandal Jepit. Sandal yang sangat disarankan untuk dipakai karena nyaman dan praktis. Mudah ditaruh dalam tas tenteng ketika masuk ke dalam masjid. Kalau tidak mau ribet, bisa saja kita dari berangkat sampai pulang pakai sandal jepit, tapi kurang disarankan karena didalam pesawat dingin.
  2. Botol tupperware. Aku Bawa 2 botol 750ml dan 2 botol 300ml. Dari awal tujuannya adalah untuk mengambil air zamzam untuk diminum selama di masjid dan di penginapan serta dibawa pulang. Hikmah membawa botol ini adalah kita tetep diijinkan masuk masjid oleh penjaga masjid (untuk masuk kedalam masjid tas yang kita bawa harus dibuka untuk di cek), karena ada yang dilarang masuk entah karena botolnya terlalu besar atau karena alasan lain kurang tahu.
  3. Botol Spray. Tetap harus bawa untuk melembabkan muka agar tidak kering. Disarankan untuk diisi air zamzam yang ada di dalam masjid.
  4. Vaseline cream. Untuk dioleskan ke bibir dan kaki, karena dua bagian tubuh itu yang paling rawan pecah-pecah. Dengan udara yang kering tanpa sadar tubuh kita kehilangan kelembaban. Terjadi pada diriku yang kalau di tanah air kaki bisa baik-baik saja kalau pakai kaos kaki tapi ketika di Madinah hari ke 2 sore hari mulai deh kaki pecah karena tidak aku beri pelembab.
  5. Toiletries. Sabun mandi, sikat gigi, odol, shampo, sisir, deodoran atau parfum yang soft, head cap/penutup rambut saat mandi. Di hotel ada yang menyedikan sabun dan shampo tapi ada juga yang terlewat tidak tersedia. untuk topi atau penutup kepala saat mandi tidak disediakan, jadi harus bawa kalau tidak mau rambut basah, karena tidak semua kamar hotel ada hairdryer. Handuk sebaiknya bawa, karena beberapa teman ada yang tidak mendapat handuk dipenginapannya. Dalam pengalamanku, handuk ini bisa buat membungkus botol isi air zamzam. Untuk make up silakan saja kalau mau bawa, kalau aku pribadi tidak pakai make up jadi ya tidak bawa. Sekedar saran, bawa dan pakai pantyliners selama di perjalanan umroh, jadi setiap ke toilet tinggal ganti jadi celana tetap bersih.
  6. Tisu. Kering dan basah. Pasti dibutuhkan, lebih baik disiapkan. Untuk berjaga-jaga juga kalau di hotel atau penginapan atau di toilet umum tiba-tiba tisu habis.
  7. Obat-obatan. Semua sesuai keperluan pribadi saja. Aku bawa minyak kayu putih, safecare, komix (kebetulan pas mau berangkat sedang batuk), milanta, neuralgin, antimo, diatab, paracetamol, dan pereda nyeri bebas parasetamol karena aku alergi parasetamol, hansaplast, ctm, entrostop.
  8. Gembok Koper. Diperlukan untuk keamanan koper kita, dalam artian agar koper tiddak mudah terbuka dan membuat barang-barang didalamnya mudah terekspos/keluar. Perlu juga kita kasih tanda koper kita agar gampang dikenali, bisa memakai pita atau tanda lain tapi jangan yang runcing dan yang mudah tersangkut. Jangan diberi jaring.
  9. Sajadah. Penting banget terutama kalau dapet tempat sholat yang tidak ada karpetnya. Lantai Masjid Nabawi dan Masjidil Haram itu dingin.....

 
























Yang perlu disiapkan untuk umroh

BAJU

Tanya sana..... tanya sini..... browsing sana.... browsing sini.... 

Hasilnya....bingung.....asli.....kenapa...

1# Karena yang satu menyarankan bawa baju sesuai hari kita pergi, yang lain tidak perlu bawa banyak-banyak bisa dicuci kok....pertanyaannya nanti jemur dimana...mereka bilang ada kok tempat jemur...nah lho......

2# aku kan tidak punya baju-baju cewek muslim...rok aja punya tidak genap 5 jari , gamis apalagi.....nol..... eh...ada sih baju-baju terusan buat kondangan...tapi itukan buat kondangan...masa iya mau ibadah pake baju motif warna-warni...

Solusi......beli baju....!!!!!

Tapi masak iya beli 9...kan perginya 9 hari ????  Belom lagi juga beliin buat ibu...

Akhirnya....tetep beli...tapi tidak sembilan donk...beli di pameran dan di pusat grosir...lumayan menghemat pengeluaran...kan ga hanya baju yang harus dibeli.

Untuk aku sendiri beli 3 gamis baru , 2 warna  polos hitam, 1 motif seperti kotak hitam coklat (tapi malah tidak dipakai). Eh...ternyata aku punya gamis hitam 1 hasil paksaan temen disuruh beli katanya siapa tahu berangkat umroh dan itu sudah 2 atau 3 tahun sebelumnya tidak pernah dipakai (hehehehehehe), ada juga sih abaya putih baju lebaran 5-6 tahun yang lalu, trus baju pink fanta paduan suara 4 tahun lalu...wkwkwkwkwkwk..... tuh,,,jadi bawa 6 baju gamis/abaya plus atu terusan tanpa lengan (yang akhirnya tidak dipakai..menuhin koper aja hiks...). Eh jangan salah ya...abaya batik yg biasa buat kodangan aku bawa satu juga yg rencananya buat cadangan jadi bener-bener cadangan tak terpakai...hiks...hiks...

Akhirnya...berapa baju tuh...aku bawa...7 baju.....ya Allah...banyak ya...belum yg lain...iya..yg lain...

Masih ada baju batik seragam plus kerudungnya dari biro umroh. Baju ini kita pakai saat berangkat dan pulang.

Saran aja nih.... : bawa baju jangan banyak-banyak, kayaknya 4 cukup deh...yang abaya atau gamis, karena ga ribet, nyaman, praktis. Di tanah suci, Makkah dan Madinah, tetep bisa nyuci kok...dimana dan bagaimana nanti di tulis di bawah ya...

UNDERWEAR

Termasuk di ranah ini adalah legging dan kaos dalam. Untuk celana dalam dan bra minimal memang harus bawa untuk 4 hari, karena relatif lebih ringkas bisa bawa lebih banyak atau sesuai jumlah hari pergi. Tapi sekali lagi perlu diingat..kita bisa nyuci lho...
untuk lengging tetap perlu ya...apalagi kalau umroh di musim dingin dia kan menghangatkan juga. Lengging akan membuat kita tidak terlalu khawatir akan terlihat anggota badan akan kelihatan kalau tiba-tiba ada angin kencang atau bagi yang suka jalan dengan sedikit mengangkat rok (bahasa jawanya "cincing"). Untuk kaos dalam kalau yang tidak terbiasa pakai tidak pakai juga tidak apa-apa, jadi bisa di skip/dilewati. Untuk aku pribadi lebih suka pakai biar hangat.

BAJU TIDUR
Aku sebutkan secara tersendiri karena tentu tidak mau donk baju yang kita pakai ke masjid sama dengan yang kita pakai tidur. karena tidak akan keluar dari kamar tidak masalah kalau mau pakai baju tidur yang pendek, asal tahan dengan dinginnya AC hotel. Bawa baju tidur 2 saja, kan tidur tidak keringetan ini, bisa dipakai 3 malam masing-masing, atau sekali lagi bisa dicuci kalau bau ya ganti-ganti terus.

KERUDUNG
Aku termasuk agak boros untuk beli kerudung. untuk kerudung ini beli kerudung tidak sebanyak bayangan kamu. Aku beli sekitar 6 kerudung..untuk aku aja....padahal belinya dobel, kan untuk ibu juga. Untuk kerudung beli atau bawa yang nyaman untuk kita. Aku merasa nyaman dengan kerudung besar walau tidak full menutup jari, hanya sampai pergelangan tangan. Salah satu kenyamanan yang aku peroleh adalah aku tidak perlu bawa mukena untuk sholat karena kerudung sudah besar dan pakai baju gamis longgar plus kaos kaki. Otomatis bawaan yang ada di tas ketika ke masjid lebih ringan dan bisa buat bawa botol tupperware untuk ngambil air zamzam.

KAOS KAKI, MANSET, CIPUT 

Barang-barang imut itu penting lho... Untuk kaos kaki alhamdulillah dibeliin adikku yang perempuan, kaos kaki yang ada jempolnya. Aku sendiri beli kaos kaki wudhu dan ini sangat aku rekomendasikan. Kaos kaki wudhu memudahkan saat kita harus wudhu lagi ketika dalam perjalanan maupun pas ke masjid, karena tidak harus dilepas maka lebih mempersingkat waktu ketika harus pakai lagi selesai wudhu. Untuk manset atau handsock aku beli hanya 4 dan ibuku juga beli 4. Kebetulan pas umroh pas musim dingin jadi enak alias hangat tangan kita pakai manset/handsock. Ciput beli lagi karena aku memang tidak punya ciput rajut yang hangat dan praktis jadi sekalian beli untuk ibu. Kalau memang sudah punya tidak perlu beli lagi.

PRINTILAN LAIN

  1. Sandal Jepit. Sandal yang sangat disarankan untuk dipakai karena nyaman dan praktis. Mudah ditaruh dalam tas tenteng ketika masuk ke dalam masjid. Kalau tidak mau ribet, bisa saja kita dari berangkat sampai pulang pakai sandal jepit, tapi kurang disarankan karena didalam pesawat dingin.
  2. Botol tupperware. Aku Bawa 2 botol 750ml dan 2 botol 300ml. Dari awal tujuannya adalah untuk mengambil air zamzam untuk diminum selama di masjid dan di penginapan serta dibawa pulang. Hikmah membawa botol ini adalah kita tetep diijinkan masuk masjid oleh penjaga masjid (untuk masuk kedalam masjid tas yang kita bawa harus dibuka untuk di cek), karena ada yang dilarang masuk entah karena botolnya terlalu besar atau karena alasan lain kurang tahu.
  3. Botol Spray. Tetap harus bawa untuk melembabkan muka agar tidak kering. Disarankan untuk diisi air zamzam yang ada di dalam masjid.
  4. Vaseline cream. Untuk dioleskan ke bibir dan kaki, karena dua bagian tubuh itu yang paling rawan pecah-pecah. Dengan udara yang kering tanpa sadar tubuh kita kehilangan kelembaban. Terjadi pada diriku yang kalau di tanah air kaki bisa baik-baik saja kalau pakai kaos kaki tapi ketika di Madinah hari ke 2 sore hari mulai deh kaki pecah karena tidak aku beri pelembab.
  5. Toiletries. Sabun mandi, sikat gigi, odol, shampo, sisir, deodoran atau parfum yang soft, head cap/penutup rambut saat mandi. Di hotel ada yang menyedikan sabun dan shampo tapi ada juga yang terlewat tidak tersedia. untuk topi atau penutup kepala saat mandi tidak disediakan, jadi harus bawa kalau tidak mau rambut basah, karena tidak semua kamar hotel ada hairdryer. Handuk sebaiknya bawa, karena beberapa teman ada yang tidak mendapat handuk dipenginapannya. Dalam pengalamanku, handuk ini bisa buat membungkus botol isi air zamzam. Untuk make up silakan saja kalau mau bawa, kalau aku pribadi tidak pakai make up jadi ya tidak bawa. Sekedar saran, bawa dan pakai pantyliners selama di perjalanan umroh, jadi setiap ke toilet tinggal ganti jadi celana tetap bersih.
  6. Tisu. Kering dan basah. Pasti dibutuhkan, lebih baik disiapkan. Untuk berjaga-jaga juga kalau di hotel atau penginapan atau di toilet umum tiba-tiba tisu habis.
  7. Obat-obatan. Semua sesuai keperluan pribadi saja. Aku bawa minyak kayu putih, safecare, komix (kebetulan pas mau berangkat sedang batuk), milanta, neuralgin, antimo, diatab, paracetamol, dan pereda nyeri bebas parasetamol karena aku alergi parasetamol, hansaplast, ctm, entrostop.
  8. Gembok Koper. Diperlukan untuk keamanan koper kita, dalam artian agar koper tiddak mudah terbuka dan membuat barang-barang didalamnya mudah terekspos/keluar. Perlu juga kita kasih tanda koper kita agar gampang dikenali, bisa memakai pita atau tanda lain tapi jangan yang runcing dan yang mudah tersangkut. Jangan diberi jaring.

 










































 

Umroh Pertama Kalinya (Muslimah)


Alhamdulillah setahun yang lalu berkesempatan untuk mengantar dan menemani ibu (almarhum) untuk melaksanakan umroh. Umroh yang pertama dan terakhir untuk beliau. Berikut adalah cerita tentang pengalaman itu dari awal daftar hingga pulang ke tanah air.


Niat umroh tentu sudah ada sejak lama, tetapi seperti cerita klasik lainnya, belum bisa mendaftar dan berangkat umroh karena belum adanya biaya. Menabung, pasti yg akan terpikirkan sebagai jalan keluar, tapi aku pribadi tipe orang yang susah menabung. Tetap dalam hati ada tekad kuat untuk dapat menyisihkan sedikit rezeki yg diperoleh untuk dapat daftar umroh atau haji dan tetap meminta bantuan kelancaran rezeki dari Allah, agar dimudahkan, dilancarkan, dihalalkan, dan diridhai-Nya.


Pertengahan Oktober 2018 , waktu itu adik keduaku pulang dari dinas kerjanya, seperti biasa dia menghabiskan 2 minggu liburnya dirumah. Disela-sela obrolan kami, dia menawarkan kalau berangkat umroh, ibu akan berangkat dengan siapa? Dia jawab sendiri kalau lebih percaya kalau berangkat dengan aku. Dia masih berharap ada orang ketiga yang bisa berangkat bersama kami, tapi dia belum yakin akankah bisa membiayai yang ketiga. Akhirnya dia putuskan sendiri kalau ibu nanti akan berangkat dengan aku tapi.....ibu jangan diberitahu dulu. Takutnya kalau sudah terlanjur diberitahu nanti terlalu berharap padahal belum tentu bisa berangkat dalam waktu dekat. Akhirnya ini hanya menjadi pembicaraan kami sambil penuh harap bisa bener-bener daftar umroh.


Jelang akhir Oktober 2018, ada sedikit kepastian dan harapan bahwa kami (aku dan Ibu) akan berangkat umroh. dalam masa-masa itu setiap mengunjungi orang yang hendak berangkat dan yang baru kembali dari umroh selalu minta doa mereka agar bisa menyusul dan juga bertanya tentang syarat-syarat daftar, prosedur tata cara pendaftaran, dan juga apa yang harus dibawa dalam perjalanan umroh. Pada kurun waktu itu juga telah mantap menentukan biso umroh yang akan diikuti, biro umroh yang dipakai kantor, dan sekalian kalau bisa berangkat bareng rekan kantor. Karena itu aku sudah berkomunikasi dengan rekan kerja yang mewakili biro umroh untuk menanyakan syarat-syarat untuk mendaftar umroh. Beliau malah menyarankan untuk daftar sekalian, tapi waktu itu masih aku tolak dengan halus karena memang belum pasti tentang dana yang akan diberikan oleh adikku untuk berangkat umroh.


Syarat-syarat untuk mendaftar umroh adalah : 

1. fotocopy KTP, fotocopy KK (kartu keluarga) 

2. fotocopy ijazah dari SD sampai SMA 

3. fotocopy akte kelahiran atau surat kenal lahir

4.  fotocopy buku nikah untuk yang sudah menikah

5. foto ukuran 3x4 dan 4x6. 

Untuk foto, langsung saja datang ke studio foto, bilang akan membuat foto untuk keperluan umroh, mereka sudah paham tentang background foto, ukuran foto, tampak muka kita seberapa banyak, dan jumlah yang harus kita cetak. jangan khawatir tentang baju atau kerudung yang harus kita pakai, warna maupun ukuran terserah kita saja. 

Semua syarat-syarat tersebut dikumpulkan ke biro umroh. Jika ada ketidak sesuaian data atau nama, kita akan diminta untuk membuat surat pernyataan yang sudah ada formatnya dari biro umroh. Pada kasus kami ada ketidak sesuaian nama ayah  dari ibu, yang tertulis di KK berbeda dari yang ada di surat-surat lain. Untuk itu dari biro sudah mengirimkan format surat yang harus diisi dan dimintakan tandatangan dan cap dari kelurahan dan kecamatan.


Awal November aku mendapat kepastian bahwa adikku menyediakan uang sebesar 40 juta  rupiah untuk biaya umroh aku dan ibu, yang berarti dia bilang aku harus menambah sendiri kekurangannya. Total biaya umroh kami, plus paspor dan suntik meningitis, adalah Rp.50.100.000,-. Itu belum termasuk uang saku, biaya persiapan untuk umroh, juga biaya wira-wiri untuk manasik. alhamdulillah pada awal bulan ini aku sudah bisa menyetorkan biaya pendaftaran umroh dan berkas-berkas persyaratannya dan diberitahu insyaallah akan diberangkatkan bareng rekan sekantor yang berangkat awal Januari 2019.


Setelah pendaftaran inilah the journey just begun..........

Waktu itu berbarengan dengan persiapan untuk reuni perak SMA, jadi masih asyik memikirkan rencana reuni yang diselenggarakan 18-19 November. Merasa bulan Januari masih lama jadi masih santai, cari baju sambil jalan, nyari info yang mau dibawa masih setengah-setengah. hhhhhh.....mmmmm......santai banget...banget.


18 November 2018, saat lagi asyik reuni kecil-kecilan dengan teman sekelas sebelum esok reuni akbar satu angkatan, tiba-tiba masuk pesan wa dari biro umroh bahwa rombongan jamaah umroh dimana aku dan ibuku terdaftar didalamnya akan diberangkatkan menuju tanah suci tanggal 19 Desember 2018. Wah.....jelas kaget banget....secara belum punya persiapan mateng nih...setengah mateng aja belum....

Akhirnya mulai esok hari sudah harus serius persiapannya...(jadi kemaren-kemaren kayak ga serius ya....hehhehehe)

Akhirnya mulailah menyiapkan keperluan yang harus dibawa seperti baju, kerudung, toiletries, dan lainnya. Mulai menghubungi penjahit baju untuk menjahitkanbaju seragam dari biro, alhamdulillah bisa. Kebetulan pas menghubungi penjahit langganan beliau sedang umroh, tapi pas diberitahu kalau mau menjahit baju untuk umroh di bersedia. Dari beliau juga mendapat nasehat untuk mulai rutin jalan pagi yang agak jauh, minimal 1 km/hari, agar badan dan kaki tidak kaget karena jalan di tanah suci seminggu sebelum berangkat. Juga mulai beli sedikit souvenir untuk kenang-kenangan untuk teman.

2 minggu sebelum hari keberangkatan, aku ajak ibuku untuk mulai latihan jalan kaki. Aku bilang latihan jalan karena aku teramat sangat jarang olahraga apalagi jalan kaki sementara ibuku rajin senam tapi juga jarang jalan kaki. Pada hari pertama jalan kaki setelah subuh, baru sampai ditengah komplek perumahan turun hujan deras. Kami berteduh di emperan warung yang belum buka karena belum jam 5. kami berteduh hampir 1/2 jam, dan setelah reda ibu memutuskan untuk pulang saja dan ternyata hujan lanjut lagi sampai pukul 7. Setelah itu setiap habis sholat subuh kami jalan-jalan pagi kurang lebih sejauh 1 km selama 1 jam karena kita jalannya santai saja. Kami juga sempat berolahraga bareng teman-teman yang lain di asrama haji Donohudan.

Selama jalan-jalan santai pagi itu kami juga sambil menyapa teman-teman ibu di komplek. Pamitan dengan teman-teman dilakukan ibu menjelang keberangkatan sambil kami jalan-jalan pagi. Jadi pamitan dilakukan kalau pas ketemu tau pas melewati rumah mereka. 

Setelah pemberitahuan kepastian jadwal keberangkatan, beberapa hari kemudian kami dihubungi pihak biro umroh untuk datang ke kantor imigrasi di Solo Baru untuk membuat paspor. Pada proses pembuatan paspor di imigrasi ini ibuku terlihat bahagia sekali. Semua proses kami lalui dengan lancar, tidak ribet dan petugas ramah. Untuk urusan selanjutnya setelah rekam data di imigrasi kami serahkan ke biro.

3 hari setelah pembuatan paspor, kami dihubungi lagi oleh biro umroh untuk melakukan suntik vaksin meningitis di rumah sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Alhamdulillah prosesnya lancar dan cepat.

Satu minggu atau sepuluh hari sebelum keberangkatan mulai dilakukan pelatihan manasik yang dilakukan di kantor biro umroh dan haji Zam-Zam Tour & Travel. Pelatihan dilakukan di siang hari setelah dzuhur hingga sekitar pukul 3 atau 4 sebanyak 5 kali. Pada hari kedua manasik kami mendapatkan koper beserta perlengkapan umroh lainnya dari biro.

Perlengkapan umroh yang kami dapatkan adalah koper besar, tas jinjing/traveling, tas slempang, tas tenteng (untuk menaruh sandal waktu di masjid), kaos, payung, syal panjang identitas jamaah, mukena putih untuk putri atau baju ihram untuk putra.

Pada hari terakhir manasik kami diberitahukan tentang jadwal keberangkatan/penerbangan kami. Pada hari terakhir manasik ini pula adalah jadwal kami mengumpulkan koper yang hendak dibawa ke Arab Saudi. Dan pada hari terakhir ini pula kami baru tahu bahwa penerbangan kami dijadwalkan sore hari. Kami dijadwalkan terbang Rabu tanggal 19 Desember 2018 pukul 15.20 dari bandara internasional Adi Soemarmo. Dan kepulangan kami dijadwalkan Kamis 27 Desember 2019 dari Jeddah.

Alhamdulillah tercapai cita-cita untuk memberangkatkan umroh dengan Garuda. Alhamdulillah keberangkatan kami lancar walau ada delay karena memang penerbangan kami adalah extraflight dari Garuda. Kami yang dijadwalkan berangkat pukul 15.20 dijadwalkan ulang terbang pukul 17.00 dan kemali dijadwalkan terbang pukul 20.00. Akhirnya kami terbang pukul 20.00 dengan transit di Banda Aceh untuk mengisi bahan bakar dam landing di Jeddah pukul 03.00 waktu Saudi. 

Kami pulang kembali ke Indonesia pada hari kamis 27 Desember 2018 dan terbang pukul 01.00 waktu Saudi. Kita dijadwalkan untuk transit di Soekarno-Hatta Jakarta untuk ganti pesawat yang menuju Solo. Karena padatnya lalulintas udara, sebelum landing kami harus muter dulu sampai diperbolehkan landing, dan akhirnya kami baru bisa masuk pesawat untuk pulang ke Solo pukul 17.00 dan masih antri terbang dan akhirnya landing di Solo pukul 19.00. Aku baru bisa pulang pukul 21.00 an karena sekalian nunggu koper agar langsung dibawa pulang.

Wi...iki sik...ini dulu....





Sabtu, 14 Oktober 2017

Aku???

14 Oktober 2017, bertemu dengan teman kuliah yang sudah 18 tahun belum berjumpa, Noprigawati. Sarapan bareng pecel ndeso dan minum wedang asle dalam cuaca hujan mengguyur kota Solo dan sekitarnya di pagi hari. lanjut dengan mengunjungi salah satu temen kuliah juga yang tinggal di kota Solo, Aryati. 
Dari hasil obrolan dengan mereka berdua, ada satu hal yang membuatku tidak percaya, kata mereka waktu kuliah aku termasuk anak gaul. Yups....mereka bilang aku anak gaul. 😊😊 unbelieveable !!!
Atik memang sering bilang begitu, beberapa teman di medsos juga pernah bilang secara tersurat dan tersirat 😅 tapi masak iya sih.....
Kata Atik dan Riga, Tami kan mainya sama Lilies dan teman-temannya, juga kenal dengan banyak angkatan atas. Iyakah...??? hehehehehe....masak begitu sih???....kata aku.....😊 lha kenalan tami kan banyak....beda jurusan dan beda angkatan......kata mereka ya......
Dulu juga beberapa teman seangkatan selalu bilang kalau aku kan kenal banyak orang, temanku banyak, bahkan yang bagi mereka termasuk genk eksklusif aku juga termasuk anggotanya 😅😅😅 Di FB juga pernah ada postingan foto dengan temen seangkatan  dan angkatan atas yang ternyata aku foto disebelah cowok yang menjadi kecengan teman-temanku.
Kalau direnungkan, memang ternyata banyak ya temanku, walau mungkin aku merasa tidak banyak teman, ternyata banyak yang melihat dan memperhatikanku dan berkesimpulan aku banyak teman. Alhamdulillah..........
Pertemananku dengan mereka semua insyaallah diniatkan, didasari oleh niat tulus, bahkan culun mungkin, bahwa aku ingin kenal dan punya teman. Tidak ada niat lain karena memang aku takut tidak punya teman, apalagi saat itu kan aku tinggal di kota, desa yang baru, lingkungan baru yang belum pernah sama sekali aku kunjungi sebelumnya. Aku hanya merasa aku harus baik dengan orang lain, harus tersenyum dan menyapa dengan siapa saja yang kira-kira hidup dan berinteraksi denganku hampir setiap hari. Tidak hanya sebatas dengan teman kuliah, aku juga harus berinteraksi dengan penduduk di sekitar lingkungan aku tinggal (indekos).
Aku ingat pernah di bilang kenal dengan beberapa cowok angkatan atas yang menjadi kecengan teman-temanku yang kata mereka ganteng-ganteng, dan mempermalukan diriku sendiri ketika mempertanyakan "yang mana sih orangnya" dan ternyata cowok tersebut berdiri persis dibelakangku, bener-bener kayak drama sinetron....hehehehhehe....Ternyata aku dianggap kenal hanya karena tanpa aku sadari aku sering ketemu mereka, jalan deket-deket mereka, bahkan mungkin jalan barengan karena tidak sengaja padahal itu murni tidak sengaja dan mungkin bodoh dan culunnya aku tidak merasa mereka cowok-cowok ganteng yang sedang jadi kecengan banyak cewek. Mungkin karena rasa minder juga  kali ya yang membuat aku tidak menyadari banyaknya cowok-cowok ganteng disekitarku. Aku selalu merasa aku itu tidak cantik, tidak terawat, no make-up, item pula....😁😁😁
Kenal dengan kakak-kakak angkatan atas juga karena ketidaksengajaan....kataku..... Seperti ketika mengantar teman menemui kakak senior untuk meminjam catatan dan saat mengembalikannya, karena menemani teman ini aku jadi kenal dengan senior, bahkan dengan ada beberapa kejadian yang memalukan membuat 'sedikit' akrab dengan kakak senior daripada sang teman 😅😅😅  Kenal dengan senior karena ternyata senior kita berteman dengan salah seorang teman satu kos. 
Kenal dengan orang-orang dari jurusan lain karena kesamaan nama yang membuat aku mendapat nama pangilan baru 'Janet' untuk membedakan dengan teman perempuan yang lain yang mempunyai nama pangillan yang sama. Kata mereka saat itu aku mirip Janet Jackson....wkwkwkwkwkwk Juga karena untuk beberapa mata kuliah harus bergabung dengan jurusan lain membuat aku otomatis berteman dengan mereka kan.....
Kenal dengan teman-teman lintas angkatan juga karena mengikuti perkuliahan yang sama.....kataku..... Bisa karena aku mengulang jadi kenal dengan angkatan bawah, juga karena angkatan atas yang mengulang. 
Kenal dengan teman lintas fakultas dan juga lintas universitas karena bervariasinya asal-muasal teman satu kos. Salah satu kelebihan tinggal di tempat kos yang agak besar dengan penghuni yang bervariasi asalnya sangat menguntungkan dari segi pergaulan. Aku memang dari awal kos pengen kos ditempat yang murah, nyaman, banyak teman tapi tidak satu jurusan. Alasannya sih lumayan sepele...tidak mau ketahuan jeleknya diriku......hehehehehehe
Kegiatan KKN dan magang bareng anak-anak perikanan Unibraw juga memperluas pergaulan dan juga wawasan. Termasuk memori yang paling menyenangkan, yang selalu aku kenang. Suka dukanya, pertemanannya, orang-orangnya secara kelompok dan personal.
Merenungi tentang anak gaul ini, kalau dipikir dan dicerna lagi, semua itu semata-mata juga karena aku takut tidak punya teman. Itu mungkin juga merupakan ketakutanku yang paling besar adalah ditolak untuk menjadi teman. Aku lebih memilih menyingkirkan, meletakan perasaan lebih dari seorang teman jika ada, menaruhnya disudut hati dan berusaha mengabaikannya daripada aku harus kehilangan teman hanya dikarenakan perasaan yang menurutku bisa jadi hanya sesaat.
Aku memang merasa lebih bisa berteman dengan anak laki-laki yang menurutku tidak ribet, tidak gampang terbawa perasaan, walau ternyata itu juga sering membuat aku tidak memperhatikan penampilanku dan menjadikanku lebih tomboy, sembarangan mungkin. Tapi terima kasih untuk teman-temanku yang perempuan, karena merekalah aku juga diingatkan akan keperempuanku  bahwa aku juga harus rapi, menjadi cantik tanpa harus menjadi orang lain.
Sekarang adalah saatnya mensyukuri semua itu. Terima kasih atas penilaian teman-temanku bahwa aku anak gaul....hehehehe....semoga dengan pergaulanku bisa memperluas tali silaturahimku...amin...

Rabu, 28 Oktober 2015

Memenuhi Janji

Janji adalah hutang....karenanya harus dilunasi
Tahun ini adalah tahunku memenuhi janji yang sudah aku buat dengan keponakanku Fatih Aushaf Firdaus. Janji yang telah kami sepakati sejak 3 tahun yang lalu. Janji apakah itu???
Janji jika Fatih bisa menyelesaikan puasa ramadhan satu bulan penuh full satu hari sebelum naik kelas 5 SD maka dia berhak untuk dibelikan tiket untuk naik pesawat ke Jakarta. 

Setelah berjuang satu bulan penuh berpuasa ramadhan akhirnya Fatih berhasil menyelesaikan seluruh ujiannya. Di bulan ramadhan tahun ini , 2015M/1436H, Fatih yang belum genap berumur 9 ketika ramadhan (yang jatuh pada bulan Juli) benar-benar berjuang untuk menyelesaikan puasanya dengan baik. Dia tidak hanya berpuasa saja tanpa beraktifitas yang lain. Dia tetap pergi sekolah, bermain dengan teman-temannya, pergi mengaji di TPA, bahkan tetap pergi tarawih dimalam harinya. 

Perjuangannya dalam menjalankan ibadah ramadhan menurutku teramat sangat perlu diapresiasi, perlu dihargai, dan perlu diberi hadiah. 

Disaat anak-anak lain teman sepermainannya dan teman sekolahnya masih banyak yang belum melaksanakan puasa secara penuh alias masih buasa mbedug/hanya sampai dzuhur, dia sudah bisa menahan lapar dan haus sampai magrib padahal dia kalau hari-hari biasa bisa makan hingga 6 kali sehari. Bahkan saat tidak sahur pun dia tetap puasa full....ini terjadi (tidak sahur) karena orang tuanya tidak sahur karena tidak mendengar bunyi alarm. Kejadian tidak sahur ini selama ramadhan terjadi hingga 5 kali. Pada saat hari puasa ramadhan terakhir Fatih mengalami sakit leher (kalau orang jawa bilang tengeng), kepalanya miring dan terasa sakit kalau diluruskan, dia tetap puasa tidak mau berbuka untuk minum obat. akhirnya dibawa ke tukang pijat urat syaraf agak mendingan.

Pada hari raya idhul fitri, ketika bertemu denganku -budhenya- bukan ucapan idul fitri atau permintaan maaf yang pertama dia ucapkan tetapi menagih tiket pesawat :)

Akhirnya pada saat awal masuk kerja yang aku lakukan adalah mencari hari libur yang tidak bentrok dengan kegiatan kantor yang memungkinkan untuk mengambil cuti. Setelah mendapatkan hari yang cocok barulah mulai berburu tiket pesawat untuk ke Jakarta. Hanya berangkatnya saja yang aku belikan tiket pesawat, pulangnya aku belikan tiket kereta.

Hari keberangkatanpun tiba...satu hari setelah hari idul adha tgl 24 september. kami bertiga, aku-Fatih-dan ibuku, pergi ke bandara dari rumah dengan taksi. Sesampai dibandara aku minta Fatih untuk mengikuti dan memperhatikan seluruh proses dari check-in, pemeriksaan, menunggu, mengantri, hingga terakhir mengambil bagasi di bandara Soekarno-Hatta aku minta dia lakukan.

Hal-hal yang kelihatannya remeh bagi orang dewasa apalagi bagi yang sering naik pesawat dia perhatikan dan dia lakukan untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Contohnya sewaktu didalam pesawat dia minta diantar ke toilet, selain karena memang ingin buang air kecil dia juga ingin menemukan jawaban atas keingintahuannya tentang seberapa besarnya ruang toilet pesawat dan cara pemakaiannya. Fatih yang ketika berangkat hanya mengenakan kaos lengan pendek dan suka udara dingin akhirnya merasa kedinginan juga didalam pesawat karena kebetulan pesawat hanya berisi penumpang separo aja. Saat pesawat mulai menurun menjelang mendarat dia merasakan sakit ditelingannya dan dia baru percaya kalau sedang pilek walau hanya "agak" tetap berdampak pada telingannya saat naik pesawat. 

Akhirnya sampailah kami bertiga di Jakarta dengan selamat. Terpenuhi sudah rasa ingin tahu Fatih tentang 'rasa' naik pesawat dan juga rasa ingin tahunya tentang Jakarta ibukota negara. Terpenuhi pulalah janji budhenya....Lunassss........

Senin, 19 Oktober 2015

Puding Telur Ceplok = Sunnyside Pudding

 Bahan Kuning :
1 bungkus agar-agar tanpa warna
1 potong kabocha atau labu parang (waluh) kurang lebih 250 gr, di kukus hingga matang, lalu haluskan
4 gelas air tawar (sesuai takaran agar-agar)
1 gelas gula pasir, kalau terlalu manis atau kurang manis bisa dikurangi atau ditambah sesuai selera.
Siapkan cetakan untuk membentuk kuning telur. Gunakan cetakan kue talam atau cucing. Cetakan kue talam atau cucing bisa dibeli di toko penjual bahan kue yang juga menjual perlengkapan membuat kue. Kalau tinggal di Solo bisa beli di Pasar Gedhe.
Campur semua bahan kedalam panci, aduk rata, lalu masak diatas api sedang hingga mendidih. Setelah agar-agar matang, matikan kompor, tetap aduk adonan agar-agar hingga uap berkurang atau hingga uap hilang.
Tuangkan agar-agar pada cetakan yang telah di siapkan sebanyak 2/3 bagian cetakan atau kurang lebih 3-4 sendok makan.
Diamkan hingga dingin dan beku, sebaiknya dimasukkan kedalam lemari es, di biarkan dingin dalam suhu ruang juga tidak apa-apa tapi akan terasa lama bekunya dibanding dengan waktu untuk menyiapkan tempat puding (mika) dan membuat adonan puding putih.
Untuk membuat puding kuning telur lebih enak jika menggunakan labu bukan marimas atau nutrisari. Sebab jika memakai bahan -bahan tersebut rasa kuning telur akan agak asam dan bau obat. Waluh akan terasa seperti ubi (kata teman-teman sih...), jadi bisa juga diganti dengan ubi jalar yang telah di kupas dan dikukus.

Sementara menunggu adonan kuning beku, kita siapkan adonan untuk putih telurnya.
Bahan Putih :
1 bungkus agar-agar tanpa warna
4 gelas air, sesuai takaran untuk satu bungkus agar-agar
3 sachet susu kental manis putih, bisa ditambah atau dikurangi sesuai selera. Bisa juga menggunakan susu bubuk.
Gula pasir secukupnya, ditambahkan jika dirasa kurang manis.

Siapkan cetakan agar-agar untuk puding telur ceplok, biasanya berupa mika bundar, bisa diperoleh di toko bahan kue.
Masukkan semua bahan agar-agar, aduk rata. Kemudian masak diatas kompor dengan api sedang hingga mendidih. Selama memasak aduk2 terus hingga air naik keatas, matikan api sebelum adonan tumpah. Aduk terus hingga uap berkurang.
Keluarkan agar kuning telur dari cetakannya, taruh ditengah-tengan cetakan mika yang telah disiapkan.
Tuang agar-agar putih diatas agar-agar kuning hingga cetakan hampir penuh. Diamkan hingga beku atau masukkan kedalam lemari es.
Puding siap dihidangkan.
Saya sarankan untuk agar-agar putih tidak menggunakan santan, karena kalau memakai santan saat adonan dingin akan terjadi pemisahan warna yang biasanya warna diatas putih santan dan yang dibawah bening.
Untuk membuat agar-agar, saya biasa memakai merek satelit.
Dengan resep ini biasanya akan jadi 39-45 buah agar-agar

SELAMAT MENCOBA...............

Selasa, 28 Oktober 2014

BONGKO

Bongko adalah nama makanan tradisional Solo yang terbuat dari kacang tholo. Bongko biasa disajikan sebagai pelengkap dari Sego Bancakan. Bongko mempunyai rasa manis agak gurih. bagi yang penasaran dengan resepnya, silakan diintip resepku ini .

Bahan :
Kacang tholo    250 gr
Kelapa muda    1/2 butir
Daun pisang untuk membungkus

Bumbu :
Bawang putih      5 siung
Kencur               5 rimpang
Daun jeruk         7 lembar
Garam                1 sdt
Gula merah         200 gr

Cara Membuat :
1. Rendam kacang tholo semalaman, cuci bersih, tumbuk kasar
2. Parut kelapa muda
3. Uleg halus semua bumbu
4. Campur rata semua bahan (kacang, kelapa dan bumbu)
5. Siapkan daun pisang, taruh diatasnya adonan bongko sebanyak 1,5 sampai 2 sendok makan. bungkus/semat dengan lidi. Lakukan pada semua adonan.
6.Masukkan bungkusan bongko kedalam dandang, kukus hingga daun berubah warna kurang lebih selama 30 menit
7. Angkat dan sajikan.

Bongko bisa disajikan hangat-hangat maupun dingin. Bisa juga dijadikan camilan.